Diabetes melitus merupakan penyebab utama kebutaan, serangan jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Padahal 80 persen kejadian diabetes sebenarnya dapat dicegah dan dijaga agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lain. Oleh karena itu, pengaturan makanan diabetesi (orang dengan diabetes melitus) tidak boleh sembarangan, ini strategi yang sangat diperlukan. Lantas, bagaimanakah kebutuhan gizi bagi para diabetesi?
Apakah kebutuhan gizi diabetesi berbeda dengan orang sehat?
Kebutuhan gizi diabetesi hampir sama saja dengan kebutuhan orang non-DM. Sebab, metabolisme basal pada DM biasanya tidak banyak berbeda, kecuali pada keadaan yang sangat parah dan tidak terkendali.
Meskipun tidak jauh berbeda, diabetesi seringkali disertai dengan berat badan berlebih (overweight) atau obesitas, sehingga perlu pengaturan makan dan pemilihan nutrisi supaya berat badan kembali normal.
Dengan memiliki berat badan yang ideal, penyakit diabetes bisa lebih mudah dikendalikan. Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa penurunan berat badan sebanyak 5% pada diabetesi ternyata dapat menurunkan kebutuhan konsumsi obat pengendali gula darah.
Penurunan berat badan dapat dilakukan dengan memangkas energi yang masuk antara 500-750 kkal per hari. Total energi yang diberikan antara 1200-1500 kkal/hari untuk perempuan dan 1500-1800 kkal.hari untuk laki-laki.
Lalu, bagaimana dengan kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak para diabetesi?
Pada dasarnya, semua pembagian porsi karbohidrat, lemak dan protein untuk diabetesi tidak sama setiap orang, tergantung dengan kebutuhan dan kondisi fisiknya.
Protein
Meski memang kebutuhan setiap diabetesi berbeda, beberapa penelitian menyatakan bahwa memberikan protein sebanyak 20-30 persen dari total kalori harian dapat meningkatkan rasa kenyang.
Mungkin Anda yang memiliki diabetes dapat mengikuti kebutuhan tersebut, tapi sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter Anda.
Sementara, bagi diabetesi yang punya gangguan ginjal, kebutuhan proteinnya akan berbeda dan disesuaikan dengan kondisinya.
Lemak
Berdasarkan Institute of Medicine asupan lemak untuk dewasa sebesar 20-35% dari total kalori harian. Namun, sebenarnya jenis lemak yang diberikan lebih penting dibandingkan dengan berapa banyak lemak yang harus diberikan.
Penelitian menunjukkan pola makan Mediteranian yang tinggi lemak tidak jenuh tunggal (monounsaturated) dapat meningkatkan kontrol glikemik dan kadar lemak tubuh.
Karbohidrat
Berdasarkan panduan dari American Diabetes Association (ADA) tahun 2017 menyatakan jumlah ideal asupan karbohidrat belum ada patokan yang pasti. Jadi, dokter akan terus mengevaluasi dan memantau kadar gula darah Anda setelah diberikan karbohidrat dalam jumlah tertentu.
Pada umumnya, kebutuhan karbohidrat untuk diabetesi sekitar 55 persen atau kurang, tergantung sisa dari protein dan lemak. Misalnya, protein 20 persen, lemak 25 persen, dan sisanya dipenuhi oleh karbohidrat.
Jumlah karbohidrat yang dimakan ini juga harus disesuaikan dengan dosis penggunaan insulin yang digunakan kalau memang menggunakan suntik insulin.
Asupan karbohidrat sebaiknya berasal dari gandum utuh, sayuran, buah, tanaman polong (legumes), sumber ini dipilih karena tinggi serat dan rendah beban glikemiknya.
Selain itu, asupan gula juga harus diatur. Biasanya, jumlah gula yang disarankan adalah 50 gram gula atau setara dengan 4 sendok makan per hari.
Untuk mengurangi asupan gula, makanan diabetesi biasanya dianjurkan untuk menggunakan pemanis buatan yang aman bagi kadar gula darah, tentu dengan takaran yang sewajarnya.
Bagaimana cara mengatur jam makan yang baik untuk diabetesi?
Salah satu yang harus diperhatikan lagi adalah jadwal makan yang harus dipatuhi diabetesi. Lagi-lagi, hal ini bisa berbeda-beda setiap orang maka itu sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik.
Namun, umumnya frekuensi makan orang dengan diabetes bisa sampai 6 kali dalam sehari dengan waktu yang teratur.
Jadi, pembagiannya adalah 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan. Apa jadwal ini tidak kebanyakan? Pada umumnya tidak, hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan gula darah agar tetap stabil.
Namun, jangan sampai yang biasanya makan pagi, tiba-tiba melewatkannya, dan baru mulai makan sekitar jam 10. Tentunya ini memengaruhi kondisi keseimbangan gula darah Anda.
Ini juga akan mengganggu jadwal minum obat atau suntikan insulin yang harus digunakan.
Selain makanan, apa saja yang harus diperhatikan oleh orang dengan diabetes?
Selain makanan diabetesi, ada beberapa hal yang juga perlu jadi perhatian Anda, yakni mengenai aktivitas fisik dan minuman.
Aktivitas fisik sangat diperlukan oleh pasien DM untuk menjaga kestabilan gula darahnya dan membantu menjaga berat badan.
Aktivitas fisik yang disarankan yakni selama 150 menit per minggu minggu dalam intensitas sedang (seperti jalan cepat dan berenang) atau selama 75 menit per minggu dalam bentuk olahraga intensitas tinggi (seperti berlari). Waktu beraktivitas olahraga ini juga bisa dibagi minimal 2-3 kali dalam seminggu.
Selain itu, orang dengan DM juga disarankan untuk mengurangi aktivitas sedenter seperti duduk lama dan menggantinya dengan aktivitas fisik yang lebih aktif.
Selain aktivitas fisik, dan makanan diabetesi, minuman juga sangat penting diperhatikan. Minuman manis harus dihindari untuk mengontrol berat badan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan perlemakan hati.
Oleh dr. Arti Indira, M.Gizi, Sp.GK.
sumber : https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/diabetes-kencing-manis/anjuran-makanan-diabetesi/, akses tgl 05/11/2019.
Post A Comment: