Meningkatnya tren pariwisata halal, membuat permintaan komoditi makanan halal semakin tinggi. Hal ini tak disia-siakan oleh para pelaku bisnis makanan di seluruh dunia. Menurut ahli industri-Rafi-uddin Shikoh,chief executive dan managing director di perusahaan riset DinarStandard-eskportir makanan dari negara mayoritas non muslim mengambil peluang dari pertumbuhan pasar makanan halal global.
“Saat ini, ruang makanan halal merupakan rantai nilai global. Supplier terbesar berasal dari negara-negara non OIC” ungkapnya pada acara Global Islamic Economic Summit di Dubai pada Selasa (11/10)
Menurutnya, ekspor daging dan makanan halal ke negara mayoritas muslim masih dikuasai oleh negara-negara no-OIC (Organization of Islamic Cooperation). Saat ini Brazil merupakan eksportir unggas terbesar dan India adalah eskportir daging sapi terbesar.
Negara non-OIC lain yang tengah gencar menggenjot tingkat ekspor daging halal ke negara mayoritas Islam diantaranya, Korea Selatan, Cina dan Thailand. Meskipun begitu, negara-negara muslim seperti Turki, Pakistan dan Iran pun tengah merangkak untuk meningkatkan tingat ekspor daging halal.
Dilihat secara umum, masyarakat muslim di dunia pada tahun 2015 menghabiskan $1,17 triliun (Rp 1,5 quintillion) pada makanan dan minuman. Indonesia sendiri menjadi negara muslim kedua dengan tingkat pembelanjaan tertinggi pada makanan dan minuman tahun 2015, yaitu($155 miliar/Rp 2 quadrillion). Sementara Turki berada pada urutan pertama ($166 miliar/Rp 2,1 quadrillion).
Posted By: Isti Hong
sumber : http://www.halhalal.com/komoditi-makanan-halal-di-dunia-masih-dikuasai-oleh-negara-non-muslim/, akses tgl 18/11/2019.
Post A Comment: