Semoga tahun ini kita keluar sebagai alumni Ramadhan yang bertakwa sekaligus sehat lahir-batin


Ramadhan tahun 1441H/2020M ini berbeda dari bulan puasa tahun-tahun sebelumnya. Apalagi kalau bukan karena kondisi pandemi virus corona jenis baru saat ini.

Lalu bagaimana caranya menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan tetap sehat dan bugar di tengah wabah Covid-19? Berikut sebagian tips yang dihimpun hidayatullah.com dari berbagai sumber:

Gembira dan Ikhlas

Mengawali dan menjalani ibadah Ramadhan, terutama setiap hendak sahur, harus dengan persiapan mental yang bagus. Di antaranya dengan perasaan gembira dan niat ikhlas menjalani ibadah Ramadhan.

Perasaan positif rupanya berdampak pada peningkatan imunitas tubuh. Imun yang tinggi diyakini para ahli dapat menangkal virus termasuk penyakit Covid-19.

Menariknya, orang yang bergembira dan ikhlas menyambut Ramadhan akan diganjar kebaikan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk ke dalam neraka”

“Begitu mulianya bulan Ramadhan sehingga menyambut dengan perasaan senang dan gembira saja Allah Subhanahu Wata’ala akan memberikan jaminan surga kepadanya. Dengan catatan jika semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Sa’adi kepada hidayatullah.com, Sabtu (18/04/2020).

Bersemangat

Sikap semangat dalam menjalani ibadah Ramadhan juga bagian dari perasaan positif yang meningkatkan imunitas tubuh seseorang.

Nah, di tengah pandemi saat ini, umat Islam hendaknya jangan malah takut berpuasa. Jangan sampai suasana kekhawatiran terhadap Covid-19, justru mengalahkan kita dalam menjalani ibadah Ramadhan.

Justru sebaliknya, kita harus gegap gempita penuh semangat menjalani ibadah Ramadhan. “Maka secara otomatis (hal itu) akan meningkatkan imun kita,” ujar drg Fathul Adzim MKM di Jakarta dalam acara Tarhib Ramadhan Nasional yang digelar secara online, Ahad (12/04/2020).

Ketua Bidang Pelayanan Ummat DPP Hidayatullah yang membawahi Departemen Kesehatan ini mengimbau umat Islam jangan takut menghadapi Covid-19 karena punya iman.

Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan perilaku hidup sehat. Dengan begitu, kita akan punya antibodi agar tidak gampang sakit.

Fathul pun menganjurkan bagi setiap Muslim agar membiasakan bahkan meningkatkan ibadah harian seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, shalat lima waktu diserta shalat sunnah rawatib, berinfaq, dan sebagainya.

“Ini sesuatu yang luar biasa, sehingga ini juga mencegah virus corona,” jelasnya.

Jaga Kualitas Makanan-Minuman

Selain menjaga kuantitas dan kualitas ibadah, tentu juga orang yang berpuasa harus menjaga pola hidup bersih. Dalam Islam, Fathul menyebutnya sebagai sunnatullah yang harus dilakukan.

Dalam hal ini yaitu menjaga kualitas makanan dan minuman pada saat sahur dan berbuka. Fathul menyarankan mengonsumsi yang bergizi meskipun tidak harus mahal.

Bagi yang makan nasi agar secukupnya, jangan berlebihan. Yang penting adalah harus ada sayur,  lauk yang cukup, dan buah.

“Anak anak muda itu dipaksa harus ada (konsumsi) sayur. Setidaknya sama dengan nasi, satu mangkok lah (sayurnya),” anjurannya.

Ia pun menganjurkan untuk mengonsumsi buah lokal saja, tidak perlu buah impor karena ia mengkhawatirkan kualitasnya. Biasanya, buah impor didatangkan jauh-jauh dengan waktu yang lama, tapi tetap kelihatan segar.

“Masa dalam waktu lama masih segar. Kok bisa segar, pasti ada sesuatu,”ungkapnya mewanti-wanti.

Mengatur Pola Makan-Minum

Selain bergizi, berkualitas, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga harus diatur. Misalnya, pagi makan yang paling bergizi, lengkap sayur dan lauknya. Jangan malah makan full dan berlebihan karbohidrat seperti nasi goreng atau nasi uduk, contohnya.

Begitu pula, orang yang berpuasa disarankan jangan makan terlalu malam. Dianjurkan, saat berbuka puasa, makan dan minumlah sedikit saja. Kemudian, bakda shalat magrib dianjurkan langsung makan lagi dengan secukupnya.

Jangan sampai makannya ditunda-tunda bakda isya apalagi bakda tarawih. Kemudian setelah makan langsung tidur. Pola makan seperti ini dinilai berbahaya bagi kesehatan. Bahkan berdampak tidak baik terhadap ibadah malam hari, bisa melalaikan untuk bangun tahajud.

Istirahat yang Cukup

Saat berpuasa, diperlukan juga istirahat yang cukup. Ingat, secukupnya ya! Jangan berlebihan. Setidaknya istirahat selama 5-6 jam dalam sehari, menurut Fathul.

Ia pun menyarankan, usahakan maksimal jam 10 malam atau pukul 22.00 sudah harus tidur. Kenapa?

“Karena salah satunya adalah sekitar jam 10-12 malam waktu untuk regenerasi sel untuk perut,” jelasnya.

Sehingga, orang yang tidurnya teratur, maka kondisi tubuhnya diyakini akan segar, sehingga dapat menjalani puasa dengan baik.

Sebelum tidur, pastikan bahwa tempat tidur sudah bersih, dan jangan lupa membaca doa dan wirid-wirid yang telah disunnahkan. “Matikan lampu biar ada hormon kebahagiaan,” kata Fathul.

Ia pun mengingatkan, agar ibadah Ramadhan dapat dilakukan dengan baik, seorang Muslim sebaiknya jangan begadang atau tidur larut malam.

Orang yang tidurnya larut malam, biasanya istirahatnya tidak bagus, bahkan membalas waktu istirahatnya pada keesokan hari.

Menurutnya, kualitas tidur pada malam hari tidak bisa digantikan dengan kualitas tidur di luar malam hari.

Pada siang hari, seseorang dianjurkan untuk beristirahat sedikit. “Kalau bisa siang qailulah apa sebelum zuhur atau setelah zuhur. 15 menit cukup,” sarannya.

Hal ini perlu dilakukan karena siang hari itu merupakan puncak-puncaknya kondisi lelah dialami tubuh.

Inilah salah satu hikmah dari Sunnah qailulah yang telah disampaikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam 14 abad yang lalu.

Olahraga Ringan

Meskipun berpuasa, seseorang tetap dianjurkan untuk berolahraga. Jangan berat-berat, tapi olahraga ringan saja. Misalnya jalan cepat. “15 menit cukup,” kata Fathul.

Menurut instruktur fitness Zehra Allibhai, olahraga pada bulan puasa lebih bertujuan menjaga tubuh agar tetap bugar secukupnya, bukan untuk menggapai prestasi tertentu.

Selama tidak membuat tubuh tersiksa, latihan fisik seperti biasa seperti strength training atau olahraga kardio yang tidak memforsir tubuh masih dapat dilakukan (Sumber: Jurnal Halal 137).

Konsumsi Madu dan Vitamin C

Seseorang juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen agar semakin fit dalam berpuasa. Suplemen yang dimaksud seperti vitamin C dan madu.

Fathul menyebut bahwa madu sebagai obat segala obat, setidaknya dikonsumsi sebelum dan sesudah tidur sebanyak 3 sendok makan.

Vitamin C diyakini juga dapat menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Imun yang tinggi sangat diperlukan apalagi dalam kondisi virus corona yang terus mengintai saat ini.

Pembatasan Sosial, Pakai Masker

Selain perlindungan dari dalam tubuh, orang yang berpuasa juga perlu melakukan perlindungan terhadap virus dari luar tubuh. Seperti, menggunakan masker saat keluar rumah serta melakukan pembatasan sosial dan fisik.

“Kalau enggak ada keperluan betul, jangan pergi (ke luar rumah), hindari. Kalau terpaksa (pergi), pakai masker,” pesan Fathul.

Rajin Wudhu, Cuci Tangan Pakai Sabun

Majelis Ulama Indonesia telah mengimbau umat Islam untuk mencegah virus corona, salah satunya dengan rajin berwudhu secara benar dan sempurna, serta menggunakan sabun saat mencuci tangan.

“(MUI) mengajak umat Islam agar memperbanyak wudhu sesuai tata caranya secara benar dan sempurna, khususnya saat mencuci kedua tangan (ghaslul kaffaini) agar melakukannya lebih ekstra dengan memakai sabun agar diyakini lebih bersih, saat berkumur (tamadhmudh), dan saat membersihkan hidung (instinsyaq).

Karena, sesuai keterangan para ahli, cara-cara tersebut diyakini dapat menangkal penularan virus corona,” jelas Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi, di Jakarta dalam tausiyahnya “Menangkal dan Menghadapi Penyebaran Virus Corona“, Selasa (03/03/2020).

Rupanya, salah satu hikmah perintah mencuci tangan, kata Fathul diyakini penyakit infeksi 70 persen disebabkan perantara tangan.

Wudhu jelasnya juga menambah regenerasi sel. “Sehingga ahli wudhu wajahnya lebih cerah lebih segar,” ujarnya.

Tidak  Merokok

Pemerintah sejauh ini telah mengimbau masyarakat untuk menjalakan pola hidup bersih dan sehat atau dikenal istilah PHBS, yang sebagian sudah disebutkan di atas.

Di antara PHBS yaitu tidak merokok. Diketahui, tidak merokok merupakan salah satu upaya untuk hidup sehat sekaligus menjaga diri dari virus corona.

Kementerian Kesehatan RI dalam imbauan resminya pantauan hidayatullah.com pada Rabu (04/03/2020), mengajak masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari virus corona.

“Jaga diri dan Keluarga Anda dari Virus Corona (COVID-19) dengan Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS),” kutip website resmi Kemenkes.

Adapun Gerakan Masyarakat Sehat yang dimaksud Kemenkes yaitu: Makan makanan bergizi; Rajin olahraga dan istirahat; Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir; Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam.

“Tidak merokok; Minum air putih 8 gelas/hari; Makan makanan yang dimasak sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan,” sebut informasi resmi itu.

Kemudian: Jaga kebersihan lingkungan; Bila demam dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan; dan Jangan lupa berdoa.

Istiqamah

Tentu substansi langkah-langkah hidup sehat dalam berpuasa tersebut perlu dilakukan secara istiqamah, bahkan di luar Ramadhan sekalipun.

Semoga tahun ini kita keluar sebagai alumni Ramadhan yang bertakwa, sehat lahir-batin. Aamiin!*

Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
sumber : https://www.hidayatullah.com/ramadhan/read/2020/04/27/182155/tips-sehat-dan-bugar-berpuasa-di-tengah-wabah.html, akses tgl 29/04/2020.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: