Dibandingkan dengan satu dekade lalu, kesadaran akan "fungsi" spesifik makanan untuk pencegahan penyakit kini jauh meningkat. Masyarakat modern juga lebih tertarik pada fakta bahwa makanan bisa berfungsi sebagai obat dan mencegah banyak penyakit.
Menurut International Food Information Council, makanan fungsional adalah makanan atau komponen makanan yang mengandung manfaat melebihi nutrisi dasarnya. Harian The New York Times menyebutnya sebagai "bahan pangan dengan manfaat".
Para pakar menyebutkan, bahan pangan yang tergolong dalam makanan fungsional memiliki manfaat jauh lebih besar dibanding yang dulu kita ketahui. Misalnya saja buah dan sayuran yang selama ini hanya diketahui sebagai sumber serat ternyata memiliki komponen pencegah kanker, terutama yang berwarna.
Buah seperti blueberries atau ceri merah sangat kaya akan antioksidan yang disebut flavonoid. Sementara wortel, bayam, atau kentang manis mengandung antioksidan yang disebut karotenoid. Antioksidan ini berperan penting untuk menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung dengan menetralisir radikal bebas.
Tomat, terutama yang sudah diproses seperti saus, diketahui memiliki manfaat tambahan likopen, yakni jenis antioksidan yang sudah terbukti meningkatkan kesehatan prostat.
Kelompok sayuran yang juga termasuk dalam makanan fungsional adalah brokoli dan kembang kol yang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker. Demikian juga bawang dan bawang putih yang memiliki efek detoksifikasi pada tubuh.
Ikan merupakan jenis makanan fungsional lainnya yang berfungsi mencegah penyakit jantung dan menurunkan hipertensi. Salmon, tuna, dan juga ikan sardin mengandung omega-3 yang juga dikenal sebagai "lemak baik".
Sementara itu yogurt bukan hanya kaya akan kalsium untuk mencegah osteoporosis dan kesehatan tulang, tetapi juga mengandung probiotik, si bakteri baik yang dibutuhkan untuk menjaga sistem imun dan kesehatan pencernaan.
Dalam kelompok minuman, terdapat red wine dan white wine yang juga sarat dengan flavonoid dan resveratrol yang diketahui memberi efek perlindungan dari diabetes, obesitas dan penyakit jantung. Kendati begitu, kendalikan konsumsi alkohol Anda tidak lebih dari satu gelas setiap hari.
Untuk mereka yang tidak mengonsumsi wine, buah anggur atau jus anggur memberikan manfaat serupa. Demikian juga dengan jus buah delima yang menawarkan antioksidan lebih banyak dibanding jus buah lainnya.
Makanan fungsional juga sering ditambahkan ke dalam produk pangan untuk meningkatkan potensi kesehatannya. Misalnya saja selai yang ditambahkan dengan omega-3, jus jeruk yang difortifikasi dengan kalsium, dan masih banyak lagi.
Kendati demikian sebaiknya Anda tetap bersifat kritis. Periksalah label daftar nutrisi dalam kemasan. Terkadang produk makanan tersebut mengandung gula yang tinggi dan tidak mengandung serat. Beberapa jenis jus juga lebih baik dibuat sendiri tanpa tambahan gula.
Editor: Lusia Kus Anna
sumber : https://lifestyle.kompas.com/read/2011/08/05/14134797/Makanan.Fungsional.Lebih.dari.Sekadar.Nutrisi, akses tgl 10/07/2020.
Post A Comment: