Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Hingga kini, Indonesia juga disebut sebagai wilayah endemis penyakit tersebut. Demam tifoid atau tipes adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii, yang umumnya menyerang saluran pencernaan dan menular melalui tinja. 


Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, dr Lovira Ladieska menyampaikan ada beberapa faktor risiko yang penting untuk dikenali, untuk mencegah infeksi tipes.

Berikut enam faktor risiko tipes (demam tifoid): 

1. Kebiasaan tidak cuci tangan 

Seperti diketahui, penyakit tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii

Umumnya, cara penularan infeksi bakteri Salmonella typhii adalah melalui fecal-oral transmission. Transmisi ini terjadi, ketika bakteri yang berada dalam tinja atau feses manusia yang terinfeksi bakteri Salmonella typhii berpindah ke mulut. Misalnya, kontaminasi feses terhadap air tanah yang digunakan untuk makanan-minuman, atau makanan yang tidak disiapkan dengan higienis. 

Sehingga, Lovira menegaskan, kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah makan atau sehabis buang air sangat berisiko terkena berbagai penyakit, termasuk tipes. 

2. Tinggal di tempat dengan sanitasi yang buruk 

Selain kebiasaan tidak mencuci tangan, sanitasi yang buruk juga meningkatkan risiko penyakit tipes. 

Pentingnya sanitasi yang bersih, pada dasarnya akan membantu setiap individu untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, juga terhindar dari berbagai penyakit. 

"Tinggal di lingkungan yang sanitasinya kurang bersih, maka kemungkinan terkena penyakit tifoid juga akan meningkat," kata Lovira kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2020).

3. Kebiasaan jajan sembarangan 

Kita seringkali tak tahu, apakah jajanan yang kita beli di pinggir jalan bersih dan higienis dari kuman penyebab penyakit atau tidak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kualitas kebersihan makanan yang akan dikonsumsi. 

Hindari jajan makanan di sembarang tempat. Pilih tempat yang bersih dan higienis. Akan lebih baik jika mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah. Apalagi, bakteri Salmonella typhii penyebab tipes ini merupakan penyakit, yang penularannya bisa terjadi melalui kontaminasi air, tanah, maupun makanan. 

4. Orang dengan kondisi imunosupressed 

Lovira menyebutkan, orang dengan kondisi imunosuppressed atau autoimun seperti lupus, arthritis, HIV/AIDS dan beberapa penyakit autoimun lainnya memang termasuk ke dalam faktor risiko terpapar tipes. Sebab, orang dengan kondisi imunosupressed tersebut mempunyai kekebalan tubuh yang lebih rendah dibanding dengan orang biasa (tidak dalam kondisi imunosupressed). 

Sehingga, kata dia, bakteri dan virus akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh lebih, termasuk bakteri Salmonella typhii penyebab demam tifoid ini. 

"Perlawanan oleh sistem imun terhadap virus dan bakteri pada orang dengan kondisi imunosupresed juga tidak semaksimal orang dengan kondisi imunitas seperti orang normal," jelasnya.

5. Anak-anak dan kaum lanjut usia 

Seperti diketahui, anak-anak dan kaum lanjut usia merupakan kelompok rentan dari berbagai infeksi penyakit. 

Salah satu faktor utamanya adalah imunitas anak-anak yang belum stabil dan daya tahan tubuh lansia yang sudah menurun fungsinya. 

6. Stress dan lelah 

"Semua individu yang stress dan kelelahan akan mudah terkena penyakit apapun, karena sistem imun kita akan melemah ketika sedang stress dan lelah berlebihan," ujar Lovira. 

Pada penyakit demam tifoid ini, risiko terpapar tipes menjadi lebih tinggi saat stress, apalagi jika ditunjang dengan kebiasaan jajan sembarangan, jarang cuci tangan, dan tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang kurang bersih.


Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Bestari Kumala Dewi
sumber : https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/09/200500523/6-faktor-risiko-tipes-kebiasaan-jajan-sembarangan-hingga-autoimun-?page=all#page2, akses tgl 18/10/2020.


Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: