Diabetes atau kencing manis adalah penyakit “purba” yang sudah dikenal sejak 3000 tahun lalu. Ibnu Sina atau Avicenna, seorang dokter tersohor dari Persia, dalam bukunya The Canon of Medicine menyebutnya dengan istilah al dulab (roda air) dan zalqul Kulliya (diare ginjal)—istilah yang juga digunakan oleh Galen dan para ahli medis pada zaman Yunani Kuno. Diabetes adalah suatu penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini mulai dikenal ketika Ibnu Sina mengambil sampel urin seorang pasien lalu membiarkannya hingga menguap. Ternyata, tersisa suatu endapan yang terasa manis seperti madu. 

sumber : cmihospital.com

Secara garis besar, diabetes dibagi menjadi dua jenis: diabetes tipe I dan tipe II. Pada diabetes tipe II atau diabetes mellitus, sel tubuh tidak dapat merespons hormon insulin dengan baik. Insulin berperan sebagai perantara agar gula dalam darah dapat masuk ke dalam sel untuk disimpan atau diubah menjadi energi. Akibatnya, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dan menumpuk dalam darah. Lama kelamaan, produksi insulin itu sendiri dapat menurun dan memparah tingginya kadar gula darah dan menimbulkan banyak komplikasi seperti kebutaan, stroke, penyakit jantung dan ginjal. Ibnu Sina juga menambahkan bahwa masalah psikologis, impotensi, gangren dan bisul sebagai salah satu komplikasi penyakit ini.

Sayangnya, penyakit ini umumnya kita undang sendiri kehadirannya. Mereka yang mengalami kegemukan, terutama dengan timbunan lemak lebih banyak pada perut, sering mengonsumsi makanan cepat saji, dan kurang olah raga merupakan pemicu diabetes. 

Bagaimana cara mencegah dan mengontrol diabetes? 

Ubahlah gaya hidup, biasakan mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur, batasi garam dan karbohidrat, dan yang tidak kalah penting olah raga teratur. Cara sederhana ini sesungguhnya dapat menjadi solusi diabetes. Namun, tanpa perubahan gaya hidup, maka diperlukan bantuan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah dan mencegah munculnya komplikasi.


Penulis : dr. Puspasari Septama Susanto
sumber : https://www.cmihospital.com/artikel-detail/read/diabetes-mellitus, akses tgl 27/10/2020.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: