Kue Bandros dikenal sebagai kuliner berasal dari Jawa Barat yang merupakan kue berbentuk mirip kue pukis.
Bedanya ada pada kandungan adonan di dalamnya yang berisi adonan tepung terigu, tepung beras, garam, parutan kelapa serta ditabur butiran gula putih sehingga rasa manis dan gurih menjadi satu.
Di wilayah yang lain, kue tradisional ini disebut pancong di Jakarta dan juga Gandos di Jawa.
Salah satu penjual bandros di Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Mang Engkus mengatakan bahwa bandros merupakan kuliner khas Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Bandros ini khas Tasik, kalau di Tasik disebutnya bandros, kalau di daerah lain namanya kue pancong," kata Mang Engkus saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Sabtu (7/3/2020).
Seperti yang kita ketahui, nama kuliner di Jawa Barat kebanyakan merupakan akronim. Seperti cilok yang merupakan akronim dari aci dicolok, basreng dari baso digoreng, combro dari kata oncom di jero (di dalem) dan lain-lain.
Rupanya, menurut Mang Engkus, bandros pun demikian. "Bandros itu kepanjangangannya bahan rose brand (merk tepung beras), terbuan dari bahan tepung beras," kata Engkus.
Bandros ini kebanyakan dimasak di tempat saat pembeli datang sehingga bisa dinikmati selagi hangat.
Bandros yang dijajakan Mang Engkus sendiri dijual Rp 10 ribu per loyang yang berisi 20 biji bandros.
Editor: Damanhuri
Sumber: https://bogor.tribunnews.com/2020/03/08/asal-muasal-kuliner-kue-bandros-di-jawa-barat-ternyata-ada-kepanjangannya, akses tgl 19/01/2021.
Post A Comment: