Keterbatasan rumah sakit membuat banyak pasien Covid-19 terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Mau tak mau, pertolongan yang dilakukan pun tak seoptimal ketika mendapat perawatan dengan fasilitas lengkap di rumah sakit.


Dilansir koalisi Lapor Covid-19 tanggal 3 Juli 2021, ada ratusan penderita Covid-19 dilaporkan meninggal dunia ketika menjalani isolasi mandiri. Meskipun yang diminta melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah adalah pasien gejala ringan. Tapi, angka kematian pun menunjukkan angka yang masih tinggi, Bunda.

Kolapsnya fasilitas kesehatan, membuat pasien dengan gejala sedang bahkan berat terpaksa melakukan isoman di rumah. Dalam keadaan seperti ini, kondisi kesehatan dan gizi pasien isolasi mandiri seringkali tidak terpantau. Minimnya akses konsultasi, resep pengobatan, dan gizi terhadap pasien isoman dapat memperberat kondisi penyakit yang diderita terlebih pada pasien dengan komorbid tertentu.

Gangguan sistem imun dan inflamasi yang terjadi akibat Covid, dapat menyebabkan kondisi pasien isoman mengalami perburukan dan jatuh pada kondisi kritis. Kondisi ini memerlukan tatalaksana yang komprehensif termasuk terapi gizi. Pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi stres dapat menyebabkan risiko malnutrisi.

Pemenuhan gizi saat isolasi mandiri

Berikut tips pemenuhan gizi selama isolasi mandiri:

1. Buatlah rencana makanan yang Anda butuhkan

Perencanaan yang baik adalah setengah dari keberhasilan. Pasien isoman sebaiknya melakukan perencanaan konsumsi makanan-makanan sehat kaya gizi selama 14 hari ke depan.

Perencanaan diharapkan mampu meningkatkan konsumsi gizi yang mendukung sistem immunomodulator, anti inflamasi, antioksidan, dan probiotik pada tubuh pasien Covid-19.

Perencanaan ini akan membantu pasien Covid terhindar dari makanan yang malah menurunkan daya tahan tubuh, atau meningkatkan risiko inflamasi pada pasien isoman. Perencanaan juga menghindari terjadinya perilaku panic buying, Bunda.

Pertimbangan diet khusus karena komorbid tertentu (seperti diantaranya hipertensi, obesitas, diabates) juga dimasukkan dalam perencanaan makanan selama isoman.

Kebiasaan gotong royong di masyarakat dalam memberikan bantuan logistik makanan kepada pasien isoman sebaiknya diarahkan pada pilihan makanan bergizi dengan bahan makanan segar, bukan junk food, makanan tinggi gula, tinggi garam, atau tinggi lemak.

2. Utamakan menggunakan bahan makanan segar

Lebih mengutamakan konsumsi makanan segar dapat membantu pasien isoman mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Buah-buahan dan sayuran beku juga dapat dengan mudah digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama.

3. Mempersiapkan makanan rumahan dan perhatikan ukuran porsi makan

Dibanding hari-hari biasa, saat isoman biasanya lebih banyak waktu tersedia untuk mempersiapkan makanan di rumah. Upayakan makanan yang dipersiapkan sesuai dengan prinsip gizi untuk pasien Covid.

Berada di dalam rumah dalam jangka waktu yang lama dan dengan aktivitas terbatas cenderung menyebabkan makan berlebihan. Sedangkan kebutuhan karbohidrat pasien Covid tidak boleh melebihi 60 persen, hanya antara 50-60 persen dari total kebutuhan energi lho, Bunda.

Mudahnya, dengan asumsi kebutuhan kalori 2000 per hari, maka porsi nasi maksimal 1,5 tangkup tangan dalam sekali makan. Selain itu, batasi pula penggunaan gula dalam makanan dan minuman sehari-hari, Bunda.

Bahaya kelebihan konsumsi karbohidrat pada pasien Covid-19

Penting untuk membatasi asupan karbohidrat selama isolasi agar tidak berlebihan. Sebab, konsumsi karbohidrat berlebihan dapat meningkatkan kadar glukosa darah, menaikkan produksi karbondioksida, meningkatkan risiko gangguan pernapasan akut, meningkatkan sintesis lemak, dan kebutuhan insulin akibat adanya perubahan metabolisme karbohidrat pada pasien covid.

Kebutuhan protein pasien Covid-19

Kebutuhan protein 15-25 persen dari kebutuhan energi atau 1,2-2 g/kg BB/hari. Untuk 1 porsi sumber protein (ayam, daging, ikan, atau tempe) dapat menggunakan ukuran 1 telapak tangan. Dalam sekali makan dibutuhkan sekitar 2,5 porsi sumber protein.

Pada saat terpapar, terjadi pemecahan protein dan penurunan sintesis protein otot pada pasien Covid. Namun, konsumsi protein lebih dari 2 g/kg BB/hari tidak memberikan manfaat secara klinis dan tidak mengatasi katabolisme (pemecahan) protein.

Sumber lemak makanan yang dianjurkan untuk pasien Covid-19

Sedangkan kebutuhan lemak yang dibutuhkan pasien Covid-19 sebesar 20-25 persen dari kebutuhan energi total atau 1,5 g/kg BB/ hari. Lemak biasanya diperoleh dari minyak, santan, dan sumber protein hewani.

Utamakan sumber jenis lemak tidak jenuh seperti omega-3 yang bisa diperoleh dari minyak kanola, ikan, atau kacang-kacangan. Sedangkan omega-9 dari minyak zaitun dan alpukat.

Nah, yang perlu Bunda ketahui lainnya adalah memilih jenis sumber protein dengan lemak rendah seperti ikan dan ayam tanpa kulit. Utamakan teknik menumis dibandingkan menggoreng untuk meminimalisir serapan minyak pada makanan.

KONSUMSI AIR KELAPA HINGGA MADU

4. Memanfaatkan opsi pengiriman makanan

Meskipun makanan yang disiapkan sendiri di rumah merupakan prioritas. Pasien isoman dapat memanfaatkan food delivery dengan layanan tanpa kontak. Penting untuk mempertahankan makanan pada suhu yang aman (di bawah 5 °C atau di atas 60 °C).

Saat ini food delivery juga menawarkan banyak pilihan produk healthy food dengan bahan makanan segar. Jadi, Bunda dan keluarga yang terpaksa harus isoman tidak perlu khawatir untuk mendapatkan makanan yang sehat ya.

5. Jaga tubuh tetap terhidrasi (banyak konsumsi cairan atau air)

Angiotensin (ACE-2) memiliki peranan penting dalam mengontrol keseimbangan elektrolit. Virus corona mengikat ACE-2 dan mempercepat pemecahan ACE-2. Efek paling akhirnya adalah meningkatkan reabsorpsi sodium dan air sehingga meningkatkan tekanan darah dan eksresi kalium.

Selain itu, pasien Covid-19 juga sering mengalami gejala gastrointestinal seperti diare dan muntah. Dengan kata lain, dampak Covid-19 dapat menyebabkan gangguan homeostasis elektrolit dan pH terutama hipokalemia (kekurangan kalium).

Untuk itu, dibutuhkan kecukupan cairan dan elektrolit pada pasien isoman. Konsumsi air kelapa dapat menjaga keseimbangan elektrolit dan menghindari hipokalemia pada pasien isoman.

6. Konsumsi banyak serat buah dan sayur

Selama isolasi mandiri, Bunda dan keluarga juga disarankan untuk mengonsumsi sayur 3-4 porsi sehari dan buah 2-3 porsi per hari. Satu porsi sayur sebesar 1 kepalan tangan. Sayuran dan buah merupakan sumber serat.

Kebutuhan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) dapat dipenuhi dengan konsumsi berbagai jenis sayuran dan buah. Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat memberikan asupan gizi yang lebih seimbang dan beraneka ragam dibandingkan hanya mengkonsumsi suplemen tertentu.

Pada pasien covid, pemenuhan kebutuhan zat gizi mikro mempertimbangkan kebutuhan antiinflamasi, antioksidan, imunonutrisi, dan pre/probiotik.

Kebutuhan vitamin pasien Covid-19 per hari

Pasien Covid tidak boleh kekurangan vitamin C, D, A, E, selenium dan zink. Kebutuhan pasien Covid per hari:

  •  Vitamin C 1000 mg
  •  Vitamin D 600 IU (usia < 70 tahun) dan 800 IU (usia > 70 tahun)
  •  Vitamin A 650 RE (laki-laki) dan 600 RE (perempuan)
  •  Vitamin E 400 IU
  •  Kebutuhan mineral pada pasien Covid di antaranya selenium 200 mikrogram per hari
  •  Zink 20-40 mg per hari

7. Batasi garam, gula, dan lemak

Pasien isoman sebaiknya menghindari makanan-makanan cepat saji ataupun snack tinggi kandungan natrium dan lemak jenuh. Makanan jenis ini malah dapat meningkatkan risiko inflamasi pada pasien isoman.

Minuman-minuman isotonik yang diklaim sehat seringkali mengandung kandungan gula yang tinggi. Pilihlah jenis minuman elektrolit alami seperti air kelapa atau produk minuman elektrolit dengan kandungan gula yang rendah.

8. Konsumsi probiotik dan madu

Di samping vitamin dan mineral, konsumsi probiotik seperti yogurt dan sebagainya juga diperlukan untuk mencegah infeksi sekunder, meningkatkan bakteri baik di usus, menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan menurunkan produksi toksin/racun.

Konsumsi probiotik dapat memperbaiki gejala gangguan saluran cerna pada pasien, memperbaiki tekstur feses, dan frekuensi buang air besar. Konsumsi probiotik dianjurkan khususnya pada pasien yang menggunakan antibiotik.

Di samping itu, pasien isoman disarankan konsumsi madu 20 gram per hari, dan curcuma 40 gram per hari sebagai sumber nutrasetikal untuk pasien isoman.

Semoga membantu dan cepat sehat kembali ya!

Nadiyah, M.Si, CSRS
Ahli Gizi dan Dosen Program Studi Gizi Universitas Esa Unggul Jakarta
sumber : https://www.haibunda.com/moms-life/20210708130826-76-224861/8-cara-penuhi-gizi-pasien-covid-19-saat-isoman-konsumsi-air-kelapa-hingga-madu, akses tgl 27/07/2021.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: