Bila berbicara tentang minuman sehat, tak ada yang dapat menyaingi kehebatan air putih. Namun belakangan masalah muncul karena kemasan air mineral kebanyakan terbuat dari plastik, yang diduga dapat 'mencemari' khasiat si air putih. Lantas harus bagaimana?
"Secara umum, air mineral botolan itu aman dikonsumsi. Tapi ini tergantung dari jenis plastik apa yang digunakan untuk membuat botol tersebut," ungkap Michael Moore, profesor toksikologi dari University of Queensland, seperti dikutip dari ABC Australia, Rabu (4/6/2014).
Sebagian besar botol air mineral terbuat dari polyethylene terephthalate (PET atau PETE), plastik yang murah dan ringan dengan kode daur ulang 1. Kode ini dapat ditemukan di bagian bawah kemasan plastik, angkanya terletak di tengah simbol berbentuk semacam segitiga.
"PET bukanlah jenis plastik yang dapat menyebabkan masalah tertentu," imbuh Moore. FDA pun sepakat dengan mengatakan botol yang terbuat dari plastik PET aman digunakan berulang kali asalkan dicuci dengan benar menggunakan sabun dan air agar bakterinya hilang.
Moore juga mendengar bila keamanan botol yang terbuat dari plastik PET ini mulai dipertanyakan ketika sebuah studi di tahun 2001 menemukan adanya 'jejak' phthalate yang terkandung dalam air mineral dengan kemasan botol PET. Phthalate biasanya dipakai untuk membuat plastik jadi lebih fleksibel.
Namun Moore membantah dan mengatakan bila PET tidak pernah mengandung phthalate, kecuali nama plastiknya yang memang mengandung kata 'phthalate'.
Satu-satunya zat yang mungkin bisa 'mencemari' air yang dikemas dengan botol PET adalah antimony. Akan tetapi sekali lagi Moore menjelaskan bila antimony ini tidak menimbulkan risiko kesehatan tertentu seperti halnya timah atau merkuri.
Namun bila Anda lebih memilih membeli botol minum plastik biasa yang kebanyakan terbuat dari polycarbonate, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Polycarbonate terbuat dari bisphenol A (BPA), yang bisa 'mencemari' air dalam botol minum, terutama jika botolnya dipanaskan atau dicuci berulang kali. Pada botol minum yang terstandar, biasanya sudah tercantum kode daur ulang bernomor 7 untuk botol minum berbahan polycarbonate ini.
"Akan tetapi karena ada BPA dalam air, bukan berarti ini berbahaya lho. Dari berbagai riset tentang BPA yang dilakukan pada hewan, BPA memang menyebabkan berbagai gangguan seperti kanker, diabetes, obesitas dan gangguan perkembangan maupun reproduksi. Tapi efek ini belum tentu terjadi pada manusia," terang Moore.
Dengan kata lain, BPA yang terkandung dalam botol minum plastik semacam ini terlalu rendah untuk menyebabkan gangguan kesehatan pada orang yang meminumnya.
"Yang berbahaya itu kalau plastiknya terbuat dari polyvinyl chloride (PVC), dengan kode daur ulang bernomor 3. Untungnya PVC tidak sering dipakai untuk memproduksi botol minum," imbuh Moore.
sumber : https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-2599088/minum-air-mineral-botolan-aman-atau-tidak-sih, akses tgl 15/12/2021.
Post A Comment: