Bukan pakai es serut, wanita ini bikin es kepal Milo pakai salju yang menumpuk di rumahnya. Namun, apakan aman dikonsumsi? Ini penjelasannya.
Beberapa waktu lalu viral tren kuliner berupa es kepal Milo. Es kepal Milo merupakan hidangan penutup berupa es batu serut yang diberi bubuk Milo yang dilarutkan dengan sedikit air hingga kental lalu diberi aneka topping.
Berbeda dengan es kepal Milo pada umumnya, wanita asal Indonesia yang tinggal di Jerman ini membuat es kepal Milo menggunakan salju. Mengingat salju memiliki bentuk dan tekstur serupa seperti es batu serut.
Salju sendiri adalah bentuk padat air yang mengkristal di atmosfer dan jatuh ke bumi. Salju bisa menutupi secara permanen atau sementara, sekitar 23% dari permukaan bumi.
Momen membuat es kepal Milo pakai salju itu dibagikan lewat sebuah video yang diunggah di channel YouTube bernama Keluarga Bahagia di Jerman. Ada empat bahan utama yang diperlukan.
Mulai dari bubuk Milo, susu putih cair, aneka topping dan salju. Pertama, wanita tersebut mulai mencampurkan 5 sendok bubuk Milo dan 2 sendok susu putih cair.
Kedua bahan tersebut dicampur hingga teksturnya menjadi kental. Sementara itu, ia mengambil salju yang menumpuk di balkon rumahnya. Ia sengaja mengambil salju hanya di bagian atas karena masih steril.
Salju tersebut ditempatkan dalam wadah hingga menggunung. Baru kemudian menuangkan Milo kental ke atas salju tersebut. Lalu, menambahkan aneka sprinkles warna-warni sebagai topping.
Jika dilihat dari penampilannya, tak ada bedanya dengan es kepal Milo yang menggunakan es batu serut. Es kepal Milo salju itu dicicip oleh suaminya dan dinilai enak.
Salju memang seperti es batu serut, tetapi salju bukan sesuatu yang umum untuk dikonsumsi. Meski begitu, suaminya yang berasal dari Jerman tersebut mengaku sering memakan salju saat masih kecil.
Namun, apakah salju aman dimakan? Dilansir dari Times (18/2) salju yang masih berumur setengah hari aman untuk dikonsumsi manusia. Hal itu diungkap oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Transylvania Sapientia.
"Di musim yang sangat dingin, salju setengah hari memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi. Namun, di hari kedua, salju tidak aman dikonsumsi," ujar Profesor Istvan Mathe.
Namun, studi lain menyebutkan salju sebaiknya tidak dikonsumsi karena salju menyerap senyawa racun organik dari polusi, lapor Cosmopolitan (13/1). Lebih lanjut, ketika salju menyentuh tanah, salju telah menyerap dan mengakumulasi jejak gas dan partikulat kontaminan.
Dengan begitu dapat disebutkan bahwa salju yang turun di daerah perkotaan sangat buruk. Sementara di daerah terpencil seperti pedesaan bisa jadi tidak begitu buruk.
sumber : https://food.detik.com/info-kuliner/d-5323668/wanita-di-jerman-bikin-es-kepal-milo-pakai-salju-apa-aman-dimakan, akses tgl 26/02/2022.
Post A Comment: