Bayi di atas usia 6 bulan sudah bisa diperkenalkan makanan padat. Tetapi hati-hati memilih jenis makanan untuknya.
Ahli gizi Alan Greene dari Plum Organics menjelaskan ketika bayi diperkenalkan makanan padat, penting untuk memberinya variasi makanan bernutrisi. "Beri makanan sebenarnya yang bisa mereka sentuh, rasakan dan cium," ujar Greene.
Dikutip dari The Daily Meal (19/5), makanan ini sebaiknya tidak diberikan pada bayi dibawah 1 tahun. Bisa jadi karena teksturnya keras atau memicu alergi.
1. Buah berry dan jeruk
Meski konsumsi buah baik bagi kesehatan, bayi sebaiknya tidak diberi strawberry dan buah berry lainnya. Kandungan protein dalam buah berry tergolong sulit dicerna bayi. Sementara buah jeruk juga bisa melukai saluran pencernannya. Jika sudah 1 tahun, buah berry dan jeruk justru jadi camilan ideal. Pastikan memotongnya kecil-kecil agar ia tak tersedak
2. Makanan hambar
"Berikan bayi Anda makanan dengan rasa yang Anda ingin ia sukai. Kebanyakan dokter memang menyarankan pemberian makanan sederhana dengan rasa hambar sebelum memperkenalkan rasa lain. Namun sebuah penelitian menunjukkan makanan hambar bersifat sebaliknya," ujar Greene. Penelitian justru membuktikan dengan memperkenalkan makanan alami kaya rasa pada bayi di usia 12 bulan pertamanya bisa membuat apresiasi bayi terhadap makanan lebih baik.
3. Susu sapi atau kedelai
Air Susu Ibu (ASI) menjadi minuman terbaik untuk bayi hingga berusia 6 bulan. Lebih bagus lagi jika ASI diberikan hingga bayi berumur 2 tahun. Nutrisi dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Tidak seperti susu sapi atau kedelai yang kandungan proteinnya sulit dicerna. Kedua jenis susu ini juga mengandung mineral yang bisa merusak ginjal bayi.
4. Putih telur
Meski telur menyehatkan dan menjadi sumber protein yang bagus, putih telur bisa memicu alergi. Kebanyakan dokter tidak merekomendasikan pemberian putih telur pada anak jika usianya di bawah 1 tahun. Sementara kuning telur dianggap tidak bersifat allergenic sehingga bisa diberikan pada bayi usia sekitar 10 bulan.
5. Makanan bulat dan keras
Agar bayi terhindar dari risiko tersedak, Greene tidak menyarankan pemberian makanan bulat dan keras seperti kacang, anggur dan popcorn. Berikan makanan ini saat usia anak sudah bisa berhati-hati mengunyah makanan.
6. Madu
Manfaat kesehatan madu memang tak perlu diragukan. Tetapi untuk bayi, Greene tidak menyarankan pemberian madu. Bayi mungkin terpapar risiko botulisme yang sebabkan infeksi dalam masa pertumbuhannya.
7. Jus
Mengonsumsi buah utuh lebih baik dibanding minum jus buah. Jus mungkin tinggi kandungan gula dan kualitas seratnya tidak lagi sebagus buah utuh. Jus buah jeruk, misalnya, lebih berbahaya karena bersifat asam. Hal ini kurang baik untuk pencernaan bayi.
8. Makanan mentah atau belum matang sempurna
Hindari memberi daging merah, daging ayam, seafood dan telur mentah atau tidak matang sempurna pada bayi. "Risiko infeksi adalah faktor utama yang perlu diperhatikan pada makanan bayi selama tahun pertamanya, karena sistem imunnya masih berkembang," ujar Greene
9. Sereal tepung beras
Sereal tepung beras kerap jadi menu utama bayi. Padahal dengan memberi bayi sereal tepung beras sama saja mengasup gula tinggi untuknya. "Ketika sereal ini dikonsumsi bayi, hampir semua beras dikonversi menjadi glukosa bahkan sebelum selesai dicerna. Hal ini memicu tingginya kadar insulin bayi," jelas Greene.
Ia menyarankan pemberian makanan sebenarnya pada bayi. "Alpukat, pisang, atau gandum utuh seperti quinoa dan oatmeal bisa jadi pilihan," jelas Greene.
10. Makanan lengket
Sama seperti makanan berbentuk bulat dan keras, makanan lengket juga sebaiknya tidak diberikan pada bayi. Seperti selai kacang yang memunculkan risiko bayi tersedak.
sumber :
- https://food.detik.com/tips-gizi-anak/d-3506356/10-makanan-ini-sebaiknya-tak-diberikan-pada-bayi-usia-kurang-dari-1-tahun-1, akses tgl 17/01/2022
- https://food.detik.com/tips-gizi-anak/d-3506414/10-makanan-ini-sebaiknya-tak-diberikan-pada-bayi-usia-kurang-dari-1-tahun-2, akses tgl 17/01/2022
Post A Comment: