Biskuti merupakan camilan renyah dengan berbagai rasa yang biasanya disuguhkan saat waktu minum teh atau kopi. Kini, biskuit diproduksi dalam berbagai rasa dan bentuk yang semakin menggugah selera. Namun pernahkah kamu bertanya sejak kapan biskuit mulai dibuat? Melansir dari berbagai sumber, berikut sejarah mengenai biskuit yang menarik untuk diketahui.
Asal usul biskuit
Melansir dari BBC America, biskuit berasal dari bahasa Latin yaitu bis yang berarti dua kali dan coctus yang berarti dimasak. Istilah ini mulai digunakan di Inggris pada abad keempat belas. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut camilan manis yang dipanggang dan dikeringkan.
Biskuit merupakan camilan praktis untuk para pelaut. Dulunya, biskuit dipanggang hingga empat kali agar tidak cepat basi. Biasanya, para pelaut mencelupkan biskuit ke dalam air garam untuk melunakkan biskuit.
Pada tahun 1784, muncul jenis biskuit yang disebut dengan ship’s biscuit. Jenis biskuit ini sering menjadi makanan untuk para pelaut. Tekturnya cukup keras hingga para peluat menggunakannya sebagai kartu pos.
Menambahkan dari laman English Heritage, pada abad pertengahan muncul wafer yang merupakan salah satu jenis biskuit.
Saat itu, wafer terbuat dari adonan manis yang dicetak dengan cara digulung dan dimasak di atas bara api. Saat itu, biskuit bukan hanya sebagai makanan para pelaut saja tetapi juga bekal para tentara dan pelancong. Biskuit sering kali dimakan di akhir waktu memakan sebagai pelancar pencernaan.
Hingga pada tahun 1846, Huntley & Palmers mendirikan sebuah pabrik biskuit pertama. Pada tahun 1874, pabrik ini memproduksi puluhan ribu ton biskuit dan menjadi produsen biskuit tersebar di dunia.
Menambahkan dari laman The Guardian, kembali pada abad ketujuh belas, saat itu biskuit dinikmati dengan cara dicelupkan ke dalam segelas anggur manis di akhir makan.
Hingga pada perang dunia kedua biskuit baru dinikmati dengan segelas teh manis. Saat itu, teh dan gula menjadi salah satu bahan makanan yang dijatah.
Hal itu membuat rasa dari teh tidak seberapa manis. Dari situlah banyak pekerja di Inggris yang menyiasatinya dengan mencelupkan biskuit ke dalam teh agar rasanya manis.
Sebutan biskuit di Inggris dan Amerika berbeda. Camilan renyah yang dipanggang dua kali disebut biskuit di Inggris. Namun, camilan ini lebih dikenal dengan sebutan crackers atau cookies di Amerika.
Bukan hanya di Amerika saja, sebutan biskuit juga berbeda di Belanda yang mana menyebut biskuit dengan sebutan koekje atau kue kecil.
Melansir dari laman Britannica, biskuit di Amerika Serikat merupakan roti berukuran kecil yang terbuat dari tepung, garam, dan mentega atau margarin.
Biskuit ini memiliki tekstur yang lembut dan mudah dibuat. Selain itu, biskuit ini juga dipasangkan dengan saus kental bersama sosis atau daging ham.
Editor : Alma Erin Mentari
sumber : https://www.kompas.com/food/read/2021/08/27/211300975/sejarah-biskuit-camilan-untuk-teman-minum-teh-atau-kopi?page=all#page2, akses tgl 19/06/2022/
Post A Comment: