Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Urban Studies mempelajari perkembangan anak yang dibiarkan bermain tanpa pengawasan. 


Studi yang dipimpin oleh Raktim Mitra dari Ryerson University dan melibatkan 1.000 orangtua dari anak berusia lima hingga enam tahun merangkum temuan yang menarik. 

Hasilnya, anak yang bebas bermain selama satu jam per hari tanpa pengawasan orangtua merasa lebih bahagia dan perkembangan motorik meningkat lebih baik. 

Studi tersebut menanyakan pilihan transportasi, lingkungan rumah tinggal, dan apakah mereka pernah membebaskan anak bermain tanpa pengawasan. 

Ternyata, peneliti menemukan bahwa kebanyakan anak-anak hanya bermain 30 menit per hari. Jumlah waktu itu kurang dari yang direkomendasikan yakni 60 menit/hari. 

Kemudian, peneliti juga mengumpulkan informasi bahwa hanya 20 persen anak yang secara fisik aktif. Sisanya, selalu bermain di dalam rumah, meskipun bermain di luar ruangan orangtua selalu memantau sembari meneriakkan sesuatu kepada mereka. 

Lebih kurang hanya 16 persen orangtua yang membebaskan anak mengeksplorasi taman dan kota tanpa pengawasan. 

Selanjutnya, sebanyak 35 persen orangtua mengaku bahwa tidak mengizinkan anak keluar rumah tanpa dampingan. 

“Kebanyakan orangtua merasa bahwa ketika mereka tidak mengawasi anak-anak, maka itu bukan pola asuh yang benar,” jelas Mitra. 

Namun, Mitra mengingatkan bahwa kebebasan bermain memberikan keleluasaan anak untuk mengeksplorasi potensi dan bakat tanpa batasan. 

“Anak yang diberikan kebebasan dalam satu jam sehari tumbuh dengan fisik yang lebih kuat, empati tinggi, dan bahagia,” pungkasnya.


Penulis : Kontributor Female, Rakhma
sumber : https://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/25/100000320/studi.pertumbuhan.anak.yang.bebas.bermain.lebih.baik, akses tgl 19/06/2022.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: