Kasus keracunan makanan kembali terjadi. Terbaru, belasan warga di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur dilarikan ke Puskesmas setempat usai makan bangkai daging kambing, Sabtu (28/12/2019).
Diberitakan Kompas.com (28/12/2019), seorang warga setempat, Yakobus Neolaka (39) menyembelih dua ekor kambingnya yang mati mendadak. Setelah disembelih, daging kambing itu pun dibagikan kepada keluarga dan kerabatnya yang lain.
Usai mengonsumsi daging kambing, mereka merasa mual, sakit perut dan mencret. Setelah dilakukan pemeriksaan, bangkai kambing tersebut sebelumnya telah disuntikkan obat viton, semacam obat hewan. Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari menduga, kedua belas korban tersebut keracunan obat viton.
Selain kasus konsumsi bangkai daging kambing, berikut sejumlah kasus keracunan yang pernah terjadi. Apa saja?
Keracunan jengkol
Diberitakan Kompas.com (07/09/2010), satu keluarga di Desa Meuria, Kemukiman Buloh Beurghang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara keracunan setelah mengonsumsi jengkol saat makan sahur. Musibah tersebut menimpa keluarga Fatiham (45) bersama tiga orang anaknya yaitu Yuslina (17), Yudia (7), dan Andi (2).
Menurut Yuslina, setelah mengonsumsi jengkol tidak terlihat gejala keracunan. Mereka bahkan masih sempat shalat Subuh. Namun sekitar pukul 08.00 WIB, kepala Yuslina dan kedua adiknya pusing, lalu muntah-muntah.
Tetangga pun mencoba menolong dengan menekan-nekan perut mereka agar bisa muntah. Sementara sebagian warga lainnya, memberitahukan kejadian itu kepada ibu mereka yaitu Fatimah yang saat kejadian berada di sawah.
Tak lama kemudian, warga langsung melarikan ketiga korban ke Puskesmas Kuta Makmur. Namun, karena peralatan medis di Puskesmas itu tidak memadai untuk merawat pasien, keluarga korban memutuskan untuk membawa mereka ke RSU Cut Meutia, Buket Rata, Lhokseumawe.
Keracunan sirup
Selain keracunan jengkol, juga terjadi kasus keracunan minuman sirup. Kasus ini menimpa puluhan murid kelas empat MIN Dayah Meunara, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara pada Selasa (21/2/2017). Total terdapat 22 murid yang terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas Kuta Makmur.
Mulanya, para murid-murid tersebut selesai melakukan kegiatan olahraga, kemudian membeli minuman sejenis sirup di pedagang sirup berinisial NU. Setelah itu, murid-murid yang meminum sirup itu langsung mengalami muntah dan pusing.
Keracunan nasi goreng
Kasus keracunan lain juga pernah mendera seorang anak berinisial LSZ pada Kamis, 12 September 2019 silam. LSZ meninggal lantaran memakan nasi goreng.
Nasi goreng tersebut sebelumnya diberikan oleh sang kakak dari sekolahnya karena salah satu program pemberian makanan tambahan anak sekolah (PM-TAS). Sang kakak sendiri diketahui bersekolah di SDN 19 Tugu Utara, Jakarta.
Setelah memakan nasi goreng tersebut, LSZ mengalami muntah dan langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Dirasa penanganan di puskesmas tak membuahkan hasil, LSZ dilarikan ke RS Tugu Koja.
Hasil diagnosa dokter, LSZ mengalami infeksi saluran pernafasan, kadar garam tinggi, serta infeksi saluran pencernaan.
Keracunan umbi gadung
Kasus selanjutnya, sebanyak lima orang siswa SD Bojong, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan umbi gadung pada Kamis (10/10/2019).
Kelima siswa tersebut awalnya menemukan tanaman umbi-umbian di area belakang sekolah dan mereka langsung mengonsumsinya.
Tak lama setelah itu, mereka lalu mengeluh mual serta tenggorokan gatal dan terdapat salah satu siswa yang mengeluh seluruh wajahnya gatal. Hingga akhirnya langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.
Beberapa jam setelah mendapat perawatan dari petugas kesehatan di puskesmas tersebut, kondisi para korban mulai membaik.
Editor : Sari Hardiyanto
sumber : https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/29/123100265/4-kasus-keracunan-yang-pernah-terjadi-dari-konsumsi-jengkol-hingga-umbi?page=all#page2, akses tgl 21/03/2022/
Post A Comment: