Pulu Mandoti, beras ketan asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikenal memiliki aroma khas yang kuat sehingga kerap dipesan khusus Presiden Soeharto pada masanya. Pulu Mandoti juga dikenal unik karena hanya dapat tumbuh di dua desa alias tak di sembarang tempat.


Percaya tak percaya, Pulu Mandoti diklaim hanya tumbuh di Desa Salukanan dan Desa Kendenan. Kedua desa ini berjarak sekitar 65 kilometer dari ibu kota Kabupaten Enrekang, Sulsel.

Bahkan hanya tiga dusun dari empat dusun di Desa Salukanan yang bisa menghasilkan Pulu Mandoti dengan aroma khas. Kalau ditanam di luar daerah ini, aroma dan warna merahnya tidak harum lagi seperti Pulu Mandoti yang asli.

"Jangankan ke luar desa, ditanam di luar persawahan yang berbeda akan berubah aroma dan warnanya. Banyak sudah menguji menanamnya di luar Sulsel bahkan, tetapi gagal," ungkap Wakil Bupati Enrekang Asman kepada detikSulsel, Sabtu (26/3/2022)

Bahkan beberapa kali peneliti dari sejumlah perguruan tinggi datang untuk meneliti beras langka ini. Termasuk penelitian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang menjadi dasar Pulu Mandoti mendapat sertifikat indikasi geografis dari Kemenkumham.

"Dengan sertifikat tersebut, Pulu Mandoti secara resmi dan paten diakui sebagai kekayaan hayati asli Enrekang," jelasnya.

Beras Termahal di Dunia

Dengan sifatnya yang langka, perluasan tanam Pulu Mandoti ini menjadi sulit. Hanya bisa dibudidayakan di lahan yang terbatas. Seperti di Desa Salukanan hanya di lahan sekitar 150 hektare. Di luar itu, aroma dan warnanya sudah berbeda.

"Ini jadi tantangan juga. Makanya lahan persawahan Pulu Mandoti ini kita minta petani di dua desa itu untuk terus pertahankan," jelas Asman.

Apalagi untuk sistem tanam masih dengan pola tradisional. Irigasi persawahan memanfaatkan air dari sumber mata air dari pegunungan di sekitar areal persawahan.

Dengan aromanya yang khas dan langka, tak heran jika Pulu Mandoti ini dibanderol mulai Rp 50.000 per liter. Bahkan di penghujung Ramadan, harganya bisa membengkak sampai Rp 100.000 per liter.

"Itu tadi karena aromatik, spesial juga langka makanya mahal. Bahkan disebut beras ketan termahal di dunia," tukasnya.


Taufik Hasyim
sumber : https://www.detik.com/sulsel/wisata/d-6002376/pulu-mandoti-beras-ketan-enrekang-hanya-tumbuh-di-2-desa-favorit-soeharto, akses tgl 24/07/2022.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: