Mungkin banyak dari Sobat Agri yang belum mengenal keju dangke. Keju khas Indonesia ini bisa kamu dapatkan jika berkunjung ke Enrekang, Toraja dan Toraja Utara.


Bisa dibilang dangke adalah kuliner istimewa karena pembuatannya yang masih tradisional dan dijual terbatas. Saking terbatasnya, masyarakat Makassar kerap kesulitan mendapatkan dangke. Mereka harus mencarinya langsung ke pasar atau pusat penjualan kuliner tradisional.

Sekilas, bentuk dangke menyerupai tahu karena berwarna putih dengan tekstur yang kenyal. Teksturnya lumayan kenyal ketika disentuh. Dilihat dari bahan pembuatnya, dangke dibuat dari susu kerbau sehingga harganya lebih mahal dibanding keju dari susu sapi.

Alasan mengapa dangke dibuat menggunakan susu kerbau karena dinilai memiliki kualitas yang baik ketimbang susu sapi.

Proses Pembuatan Dangke

Proses pembuatan dangke pun cukup unik. Kerbau-kerbau yang ingin diperah susunya harus melewati proses pemandian terlebih dahulu. Susu yang dihasilkan juga harus melewati proses penyaringan agar bersih dari kotoran. Kemudian fermentasi dilakukan.

Dalam pembuatannya, alat-alat yang mereka gunakan pun masih terbilang sangat tradisional. Tidak hanya alat, bahan-bahan tradisional seperti getah pepaya muda juga dicampurkan ke dalam susu. Hal ini agar lemak, protein dan air dapat dipisahkan sehingga membuat susu menjadi lebih padat.

Setelah semua proses di atas selesai, dangke didinginkan dan dipadatkan dalam tempurung kelapa. Karena keju ini produksi rumahan, rasa dangke yang kamu temukan mungkin akan berbeda-beda. Jika kamu mendapat dangke dengan rasa yang gurih dan tidak kecut berarti dangke tersebut melewati proses yang tepat.

Satu buah dangke setara dengan 1 hingga 1.5 liter susu kerbau yang baik dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa. Sobat Agri juga dapat membelinya dengan harga Rp 15.000 hingga 20.000 untuk dinikmati dengan cara digoreng atau dipanggang.

Walaupun termasuk ke dalam jenis keju, namun dangke memiliki rasa yang berbeda dengan keju buatan eropa. Jika di Sulawesi, masyarakat setempat biasa mereka jadikan lauk bersama nasi.

Sejarah Penamaan Dangke

Sejarah dangke pun memiliki banyak versi, salah satunya cerita yang populer adalah saat orang Belanda mengunjungi daerah Enrekang dengan makanan buatannya pada tahun 1900-an. Ketika ingin pergi, orang-orang Enrekang memberikan orang Belanda makanan, setelah itu orang-orang belanda berterima kasih dalam bahasa Belanda dankjewel.

Karena kata itu lumayan rumit diterima oleh telinga masyarakat, akhirnya orang-orang Enrekang menyederhanakannya dengan dangke. Hingga kini, keju khas tersebut dikenal dengan nama dangke.

Jika Sobat Agri tertarik merasakan keju ini, kamu benar-benar harus ke Enrekang. Pasalnya, hanya peternak di sana yang bisa membuatnya. Direktorat paten Indonesia melalui hak cipta Depkumham ternyata sudah mematenkan dangke sebagai keju asli buatan peternak Enrekang.


Editor: Reza P
sumber : https://pangan.sariagri.id/63714/sejarah-unik-dangke-keju-tradisional-khas-indonesia-dari-susu-kerbau, akses tgl 11/07/2022.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: