Tak hanya orangtua, si kecil juga tidak boleh makan terlalu cepat. Hal ini bisa pengaruhi daya kerja sistem pencernaannya.
Karena kebiasaan, si kecil sering menyuap makanannya dengan cepat. Hal ini tentu dapat menciptakan beberapa masalah seperti gangguan pencernaan, sembelit, peradangan hingga malabsorbsi nutrisi.
Saluran pencernaan si kecil sama seperti mesin untuk tubuh mereka. Seperti halnya mesin mobil, saluran pencernaan mereka juga memproses makanan dengan cara 'dibakar' untuk disalurkan ke sel-sel otak, sel jantung, otot hingga kulit. Jika pencernaannya tidak bekerja dengan semestinya, kita tidak dapat menggunakan nutrisi yang dibutuhkan secara optimal.
Dilansir dalam Gulfnews (27/10), pencernaan dimulai ketika si kecil mencium dan kemudian merasakan makanan. Bau dan rasa memicu tubuh untuk memproduksi enzim dan hormon yang diperlukan untuk pencernaan.
Beberapa enzim ditemukan dalam air liur dan makanan mulai dipecah dalam mulut sehingga kemudian dicerna dalam mulut. Jika tidak mengunyah dengan baik, makanan yang diproses sulit untuk dicerna ke tahap selanjutnya.
Ketika makanan tiba di usus kecil, masih belum sepenuhnya dicerna dan nutrisi tidak mudah diserap dalam aliran darah. Hal ini membuat tubuh si kecil kemungkinan besar kehilangan beberapa nutrisi.
Agar si kecil dapat mencerna makanan secara optimal, si kecil perlu diajarkan untuk makan secara perlahan. Agar penyerapan nutrisi dalam tubuh bekerja secara optimal. (lus/odi)
sumber : https://food.detik.com/makanan-dan-gizi-anak/d-3381673/si-kecil-sering-makan-terlalu-lahap-dan-cepat-ini-efeknya, akses tgl 04/01/2021.
Post A Comment: