Kadar kolesterol yang tinggi seolah jadi hantu bagi banyak orang. Kolesterol yang tinggi telah diketahui menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Namun, di luar sana masih banyak mitos seputar kolesterol yang tersebar. Kabar-kabar yang tersebar itu tidak sepenuhnya benar.
Kolesterol adalah lemak yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Kolesterol juga didapat dari asupan makanan harian.
Kolesterol yang tinggi dipercaya bisa berbahaya bagi kesehatan. Penumpukan kolesterol akan memicu terganggunya aliran darah dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Mitos Seputar Kolesterol
Sayangnya, mitos yang salah kaprah membuat penanganan kolesterol tinggi jadi terhambat. Apa saja mitosnya?
1. Kolesterol buruk untuk tubuh
Bisa jadi semua orang sepakat bahwa kolesterol merupakan sesuatu yang buruk. Faktanya, sebagaimana diungkapkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk fungsi penting. Salah satunya untuk membuat hormon dan membangun sel.
Kolesterol bergerak melalui darah pada protein yang disebut lipoprotein. Dua jenis lipoprotein membawa kolesterol ke seluruh tubuh, yakni LDL (low-density lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein).
LDL sering disebut kolesterol 'jahat'. Kadar LDL yang tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sementara itu, HDL bertugas membawa kolesterol kembali ke hati, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Kadar HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Kolesterol tinggi memicu gejala
Faktanya, kolesterol tinggi tidak memicu gejala spesifik. Sering kali kadar kolesterol tinggi tak disadari hingga memicu komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Itulah mengapa sangat penting untuk memeriksa kadar kolesterol setidaknya setiap lima tahun sekali.
3. Kadar kolesterol tak bisa dikontrol
Faktanya, kadar kolesterol bisa dikontrol. Anda bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi.
Pertama, yang bisa dilakukan adalah pengecekan kadar kolesterol secara rutin lima tahun sekali.
Selain itu, Anda juga bisa memilih untuk mengonsumsi makanan sehat dan membatasi makanan tinggi lemak jenuh. Pilih makanan alami yang tinggi serat dan lemak tak jenuh.
4. Cuma orang gemuk yang punya kolesterol tinggi
Faktanya, kolesterol jahat yang tinggi bisa dialami semua orang. Bukan hanya orang gemuk, kolesterol tinggi bahkan bisa dialami mereka yang bertubuh kurus.
Kolesterol tidak dipengaruhi oleh berat badan. Kolesterol dipengaruhi oleh pola makan, olahraga, tidur, genetik, usia, fungsi tiroid, dan pengobatan.
Itulah beberapa mitos seputar kolesterol yang wajib Anda ketahui.
sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220819165057-255-836626/4-mitos-seputar-kolesterol-yang-jangan-dipercaya, akses tgl 20/08/2022.
Post A Comment: