Minum cukup cairan setiap hari amatlah penting agar tubuh tetap terhidrasi. 


Menurut Healthline, wanita dewasa membutuhkan setidaknya 2,7 liter air per hari, sedangkan pria dewasa membutuhkan sebanyak 3,7 liter air setiap hari. 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyarankan orang dewasa untuk mengonsumsi air putih sekitar 2 liter atau delapan gelas berukuran 230 ml per hari. 

Selain jumlah air masuk, waktu minum juga perlu diperhatikan agar tubuh tidak mengalami kesulitan yang berarti. 

Minum terlalu banyak di malam hari misalnya, sangat berpotensi merusak waktu tidur lantaran Anda akan terbangun pada dini hari untuk buang air kecil. 

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk berhenti mengonsumsi air?

Waktu minum terakhir sebelum tidur 

Dikutip dari Huffpost (5/10/2022), minum terlalu banyak cairan, baik air putih maupun lainnya sebelum waktu tidur, bisa memengaruhi siklus tidur. 

Padahal, tidur malam yang baik sangat dibutuhkan tubuh untuk mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung, stroke, dan depresi. 

Juru Bicara Academy of Nutrition and Dietetics Amerika Serikat, Amy Bragagnini menjelaskan, seseorang harus berhenti mengonsumsi minuman setidaknya dua jam sebelum tidur. 

Namun, waktu terbaik untuk berhenti minum sebelum tidur sebenarnya tergantung pada cairan apa yang masuk ke dalam tubuh. 

Berikut ini adalah waktu minum terakhir sebelum tidur berdasarkan jenis minumannya: 

1. Air putih 

Bangun di tengah-tengah waktu tidur hanya untuk buang air kecil sangat mengganggu istirahat. 

Hal ini biasanya dipicu oleh konsumsi air dalam jumlah banyak menjelang waktu tidur. 

Untuk menghindari hal tersebut, Cleveland Clinic menyarankan untuk menghindari konsumsi air putih setidaknya dua jam sebelum tidur. 

Adapun guna menghindari dehidrasi, penuhi pula kebutuhan air putih dengan rutin minum setiap kali makan.

2. Minuman berkafein 

Memiliki lebih dari 400 mg kafein sehari atau setara sekitar empat cangkir kopi, bisa menyebabkan gelisah, dehidrasi, kecemasan, dan insomnia. 

Untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, setidaknya berhenti mengonsumsi minuman berkafein enam jam sebelum tidur. 

Pasalnya, kafein bertindak sebagai stimulan yang bisa mengganggu tidur dan memengaruhi berapa lama seseorang bisa tetap tertidur.

3. Minuman beralkohol 

Sebenarnya, alkohol memiliki efek sedatif yang membantu peminumnya kehilangan kesadaran atau tertidur. 

Namun saat efek sedatif hilang, justru akan membuat seseorang kesulitan untuk tidur kembali setelah terbangun. 

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi minuman alkohol tidak lewat dari empat hingga lima jam sebelum tidur.

4. Minuman manis 

Mengonsumsi makanan atau minuman manis di malam hari akan meningkatkan gula darah. Gula tersebut kemudian memicu pankreas untuk melepaskan insulin. 

Keberadaan insulin ini memungkinkan tubuh mengubah glukosa menjadi energi dan disebarkan ke seluruh tubuh. 

Hal tersebut bisa membuat seseorang terjaga di malam hari, sehingga tidur pun menjadi tidak nyenyak. 

Untuk menghindari agar tidak terjaga sepanjang malam, sebisa mungkin tidak minum minuman manis termasuk jus dan soda sekitar dua jam sebelum tidur.

5. Susu 

Susu hangat terkenal bisa membantu seseorang tidur. Namun, mengonsumsi susu sebelum tidur bisa meningkatkan kemungkinan penyakit gastroesophageal reflux (GERD). 

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi susu paling tidak dua jam sebelum tidur. 

Setelah mengonsumsi susu, pastikan pula untuk membersihkan gigi karena minuman ini mengandung gula yang berpotensi menyebabkan gigi berlubang.

Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Inten Esti Pratiwi
sumber : https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/08/204500165/sering-terbangun-tengah-malam-kenali-waktu-minum-terakhir-sebelum-tidur?page=all, akses tgl 11/10/2022.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: