Jelang imlek banyak beredar mitos atau kepercayaan yang berhubungan dengan makanan. Seperti makanan yang berkaitan dengan monster hingga dewa.


Datangnya tahun baru China atau imlek disambut meriah di berbagai negara. Meski budayanya cukup berbeda di setiap negara, tapi ada beberapa mitos Imlek yang hampir sama.

Mitosnya ini masih berhubungan dengan makanan. Seperti tradisi makan malam saat Imlek yang wajib mengenakan baju merah, ternyata berhubungan dengan mitos monster Nian.

Kemudian ada juga asal usul permen manisan yang ternyata dulu mitosnya digunakan orang-orang untuk menyogok dewa Zao Jun.

Dilansir dari Chinese New Year Net (10/02), berikut lima mitos makanan saat imlek yang ada sejak dulu.

1. Tradisi Makan Pakai Baju Merah

Salah satu acara wajib saat Imlek adalah makan malam bersama dengan keluarga. Biasanya acara makan malam ini dihiasi dengan ornamen warna merah.

Para anggota keluarga juga biasanya memakai baju merah untuk menyemarakkan acara Imlek. Tapi ternyata penggunaan warna merah saat makan malam Imlek ini berhubungan dengan mitos monster Nian.

Dulu ada monster bernama Nian yang hidup di bawah laut. Monster ini mucnul setahun sekali untuk memangsa hewan dan manusia. Saat itu ada seorang pengemis yang berhasil mengusir Nian, dengan ornamen warna merah serta ledakan kembang api yang membuat monster ini kabur.

Sejak saat itu banyak orang yang makan malam saat Imlek mengenakan pakaian warna merah. Banyak juga yang percaya bahwa warna merah ini bisa membuat monster Nian takut.

2. Asal-usul Tusu


Tusu dikenal sebagai wine yang diminum saat perayaan tahun baru China atau imlek. Minuman beralkohol ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Minuman ini dibuat dari rhubarb semacam pohon keladi berwarna merah yang dipercaya memiliki banyak manfaat. Selain itu paduan herbal lainnya membuat tusu ini semakin populer.

Tapi ternyata dulu mitosnya tusu ini diciptakan setelah satu kampung di China terserang wabah mematikan. Ada seorang pria yang kemudian membagikan herbal, daun hingga gandum untuk direndam para tetangganya.

Kemudian pria itu menyuruh mereka meminum air rendaman itu saat tahun baru. Di mana minuman ini berhasil menyembuhkan wabah tersebut. Nama tusu sendiri diambil dari wilayah tempat pria itu tinggal.

3. Manisan untuk Sogokan

Zao Jun merupakan dewa yang dipercaya menangani makanan orang-orang di bumi. Ia merupakan dewa yang paling sering berinteraksi dengan manusia.

Dewa Zao Jun sendiri punya hubungan yang erat dengan tradisi makanan manis, atau manisan sejenis permen yang selalu ada saat perayaan Imlek.

Dikisahkan bahwa sebelum Imlek tiba, Zao Jun kembali ke surga. Ia akan melaporkan nilai setiap keluarga selama setahun ke Kaisar Jade.

Setelahnya Zao Jun akan kembali ke bumi untuk membawa keberkahan bagi keluarga yang baik. Serta hukuman bagi keluarga yang memiliki nilai buruk.

Untuk itu banyak orang-orang yang mulai meletakan permen serta manisan di depan pintu rumah mereka. Tujuannya untuk menyogok Dewa Zao Jun dengan makanan manis, sehingga nantinya Zao Jun hanya akan melaporkan hal yang baik kepada Kaisar Jade di surga.

Ada juga mitos yang menyebutkan bahwa permen dan manisan ini digunakan untuk membuat mulut Dewa Zao Jun tertutup rapat. Sehingga ia tidak bisa melaporkan apa-apa ke surga.

4. Jiaozi dan Kuping


Dumpling merupakan jenis hidangan pangsit yang cukup populer saat Imlek. Disebut juga sebagai jiaozi, makanan yang satu ini dianggap dapat membawa keberuntungan. Bentuknya disebut mirip seperti koin emas.

Selain itu jiaozi juga punya mitos yang cukup menarik. Menurut kisah kepercayaan orang China, dulu ada dewi bernama Nuwa.

Dewi Nuwa membuat manusia dari tanah liat. Saat itu ia sadar bahwa bagian kuping manusia akan pecah jika terkena udara dingin. Dari sana ia menjahit bagian kuping manusia, sehingga tidak akan jatuh atau pecah.

Dari sana lah banyak orang yang mulai membuat adonan seperti bentuk kuping. Bagian dalamnya mereka isi dengan daging dan sayuran. Muncul lah jiaozi yang terkenal hingga sekarang.

5. Makanan Orang Miskin

Perayaan Imlek syarat dengan tradisi dan kepercayaan. Ada beberapa makanan yang dianggap dapat membawa kesialan atau nasib buruk di tahun yang akan datang.

Seperti mitos yang melingkupi bubur. Sejak dulu bubur dianggap sebagai makanan murah, yang biasa dimakan oleh orang-orang miskin. Meski kini bubur sudah naik tingkat dan populer, tapi menyajikan bubur saat Imlek masih dihindari.

Orang-orang percaya bahwa bubur bisa membawa pengaruh buruk, atau membawa hal-hal yang kurang baik. Karenanya orang-orang tidak mau menyantapnya di awal tahun baru.


Sonia Basoni
sumber : https://food.detik.com/info-kuliner/d-5368917/5-mitos-makanan-imlek-ini-berkaitan-dengan-monster-dan-dewa?single, akses tgl 27/01/2022.

Axact

PERSAGI Bandung

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment: